Bawang, NU Batang
Nahdlatul Ulama adalah organisasi terbesar di Indonesia bahkan di dunia yang memiliki aset pendidikan baik formal, non formal maupun informal yang tersebar di seluruh pelosok Nusantara. Salah satu aset pendidikan itu ada di Lereng Gunung Prahu yaitu Masuka Bawang (Madrasah Aliyah Sunan Kalijaga Bawang). Tepat pada tanggal 16 Rajab 1443 H, yang jatuh pada hari Jum’at Kliwon, 18 Februari 2022, NU genap berusia 99 tahun hitungan tahun hijriyah.
Dalam rangka memeringati hari lahir ke-99 NU, keluarga besar Masuka Bawang menggelar acara genduren yang diisi istighosah dan tahlil bersama para Kyai Musytasyar, Rais Syuriyah dan Ketua MWC NU Kec. Bawang, bertempat di Lapangan OR Masuka, pada Jum’at, (18/2).
Acara Genduren tersebut, diikuti oleh seluruh guru dan tenaga kependidikan, peserta didik dan pengurus Masuka Bawang. Dalam kata sambutan sebelum dimulai Istighosah, Ahmad Munir Malik selaku Kepala Madrasah menyatakan bahwa takdir Allah terhadap keberadaan kita yang menjadi bagian dari organisasi terbesar di dunia ini adalah takdir yang wajib disyukuri. Rasa syukur itu dapat diwujudkan dengan berbagai hal, termasuk memeringati dan mengenang hari lahirnya NU. Melalui momentum harlah ini juga sekaligus dapat dijadikan media evaluasi diri, apa yang sudah kita abdikan untuk jam’iyyah yang didirikan para ulama ini.
Munir yang juga sekretaris PCNU Kab. Batang menambahkan, Masuka Bawang terus berikhtiar untuk menjadikan madrasah ini sebagai kampus kader Aswaja. Transformasi ilmu dan tradisi Aswaja di madrasah ini terus dilakukan dengan berbagai formula dan inovasi. Salah satu ihtiar pembentukan kader militan NU sejak dini di bangku sekolah, dengan penguatan organisasi kesiswaan melalui PK IPNU & IPPNU.
Dan untuk melekatkan memori anak-anak terhadap para kyai Muassis NU, seluruh kelas di madrasah ini juga menggunakan nama para Kyai Muassis NU. “Dengan menggunakan nama para Kyai Muassis NU, Kami juga mengharapkan barokah dari beliau-beliau. Karena beliau para kekasih Allah yang penuh karomah.” demikian imbuh Munir.
Pada kesempatan yang sama, KH. Masrur selaku Ketua MWCNU Bawang menyatakan rasa terima kasihnya dan mengapresiasi acara yg digelar oleh Masuka Bawang. Tradisi Aswaja yg terus dikembangkan di kampus ini, selain memberikan pembelajaran reguler dan bekal ketrampilan, tentu akan menjadi bekal penting bagi anak-anak yang belajar di Masuka Bawang ini. Sementara itu Acara Istighotsah Harlah ke-99 di Masuka Bawang dipimpin oleh KH. Masturi Ahmad selaku musytasyar, dan doa dipimpin KH. Fahrurrozi selaku rais Syuriyah MWCNU Bawang.
Acara diakhiri dengan makan bersama dalam suasana kekeluargaan yang kental, atau yang dalam bahasa Jawa di kenal dengan istilah Genduren.
Kontributor : Pers MA Suka Bawang
Editor : Anif Syarifudin