Limpung, NU Batang
Sebanyak 215 santri dari Pondok Pesantren (Ponpes) TPI Al-Hidayah Plumbon Limpung Batang bersama santri dari Ponpes Al Ishlah dan Al Amanah mengikuti Wisuda Amtsilati ke-4 yang digelar pada Ahad (7/12/2025). Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam penguatan tradisi keilmuan pesantren, khususnya dalam penguasaan ilmu nahwu dan shorof sebagai dasar membaca kitab kuning.
Wisuda Amtsilati merupakan puncak dari proses pembelajaran metode Amtsilati, sebuah metode cepat memahami gramatika bahasa Arab untuk membaca dan memahami kitab kuning dalam waktu relatif singkat. Metode ini menjadi fondasi awal bagi santri sebelum melanjutkan ke jenjang keilmuan yang lebih tinggi.
Salah satu panitia menjelaskan bahwa wisuda ini tidak hanya bersifat seremonial, melainkan memiliki makna akademik dan spiritual. “Wisuda Amtsilati bertujuan agar para santri memperoleh sanad Amtsilati sebagai pengakuan keilmuan atas proses belajar yang telah mereka tempuh,” ujarnya.
Pengasuh Ponpes TPI Al-Hidayah sekaligus Ketua Yayasan Islam Al Syairiyah, Drs. KH Agus Musyafa’ Syair, menyampaikan bahwa setiap pelaksanaan wisuda Amtsilati, pihaknya rata-rata meluluskan sekitar 200 santri, baik dari jalur pendidikan formal maupun nonformal. Ia menilai capaian ini sebagai bukti konsistensi pesantren dalam menjaga kualitas pembelajaran kitab kuning.
“Ada tiga santri lulusan MA dan SMK yang mendapatkan beasiswa di Universitas Al Azhar Kairo, Mesir,” tutur KH Agus Musyafa’.
Ia juga mengungkapkan prestasi membanggakan lainnya, yakni tiga santri lulusan Madrasah Aliyah (MA) dan SMK yang berhasil memperoleh beasiswa studi di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir. Menurutnya, pencapaian tersebut tidak lepas dari penguatan dasar keilmuan bahasa Arab yang ditanamkan melalui metode Amtsilati.
Wisuda Amtsilati ke-4 ini turut dihadiri langsung oleh KH Taufiqul Hakim, pengarang Kitab Amtsilati sekaligus pengasuh Ponpes Darul Falah Jepara, bersama istri beliau, Ny Hj Munasiroh. Dalam kesempatan tersebut, KH Taufiqul Hakim juga memperkenalkan serta membagikan 200 Kitab Burdah dan 300 Kitab Fadholul Qur’an secara gratis kepada peserta dan hadirin.
“Barang siapa yang membaca Kitab Burdah dengan ikhlas dan penuh semangat, insyaallah daerah tersebut akan aman dan terhindar dari musibah,” ungkap KH Taufiqul Hakim di hadapan para wisudawan dan wali santri.
Koordinator Amtsilati Wilayah Jawa Tengah 3 turut memberikan apresiasi atas penyelenggaraan wisuda tersebut. Ia menilai bahwa sejak angkatan pertama hingga angkatan keempat, Wisuda Amtsilati Ponpes TPI Al-Hidayah menunjukkan perkembangan yang signifikan, baik dari segi jumlah peserta maupun kualitas lulusan.
“Alhamdulillah mulai angkatan pertama sampai empat mengalami perkembangan pesat, baik segi jumlah maupun kualitas peserta. Semoga tahun depan lebih baik dari sebelumnya,” ujarnya.
Rangkaian acara dilanjutkan dengan demonstrasi Amtsilati oleh perwakilan tiga wisudawan dan wisudawati yang diuji langsung oleh Imam Muhajir, Koordinator Wilayah Jawa Tengah 3. Demonstrasi tersebut menunjukkan kemampuan santri dalam memahami dan mempraktikkan ilmu nahwu-shorof yang telah dipelajari.
Salah satu peserta demonstrasi, Hilda Arifiani, mengaku terkejut sekaligus bangga dapat terpilih sebagai perwakilan. “Dengan jumlah peserta yang begitu banyak, saya tidak menyangka bisa terpilih. Ini menjadi pengalaman yang sangat berharga,” tuturnya.
Menjelang penutupan, KH Taufiqul Hakim memimpin ikrar wisuda dengan mengajak seluruh peserta meletakkan tangan di dada. Acara dilanjutkan dengan pembacaan puisi reflektif yang diiringi prosesi sungkeman kepada wali santri. Suasana haru pun menyelimuti lokasi wisuda, tampak sejumlah wisudawan dan orang tua meneteskan air mata.
Rangkaian terakhir ditutup dengan prosesi penyerahan Kitab Amtsilati oleh KH Taufiqul Hakim dan Ny Hj Munasiroh kepada seluruh wisudawan dan wisudawati. Para wali santri mengaku bangga atas capaian putra-putri mereka.
“Wisuda Amtsilati ini sangat berkesan. Semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat untuk dunia dan akhirat,” ungkap salah satu wali santri.



