Limpung, NU Batang
Wisuda dan Wisudawati Madrasah Aliyah (MA) Takhasus Al Syairiyah Plumbon Limpung Batang menampilkan skill membaca kitab kuning dengan metode Amtsilati di acara wisuda yang disaksikan oleh para guru dan orang tua wali, pada Rabu (25/05/22).
Di wisuda angkatan ke-3 ini, siswa dan siswi yang diwisuda membaca kitab Sulam Taufiq dan ditanya tentang nahwu dan sorof atas teks yang dibaca.
Dalam demonstrasi itu, pengajar Amtsilati Gus H Zaimuddin Ahya bertanya tentang idhofah, tanda-tanda kalimat isim, isim ma’rifat, wazan masdar dan lain sebagainya.
Pertanyaan-pertanyaan itu dijawab dengan baik oleh wisuda dan wisudawati disertai dengan melantunkan nadzam Alfiyah Ibnu Malik beserta artinya yang termaktub dalam kitab Amtsilati.
“Ini adalah sedikit gambaran hasil proses pembelajaran putra putri anda sekalian selama ini,” kata Gus H Zaimuddin Ahya yang juga menjabat sebagai Pengurus Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Batang ini.
Ketua Yayasan Islam Al Syairiyah (YISA) KH Agus Musyafa Syair dalam sambutannya meminta para orang tua wali untuk mendukung putra-putri mereka yang diwisuda meneruskan jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Saya berharap putra putri anda tidak berhenti di jenjang ini, tapi lanjut ke tingkat pendidikan selanjutnya, baik melanjutkan ke perguruan tinggi atau meneruskan belajar di pesantren,” terang kiai yang juga menjadi anggota A’wan PCNU Kabupaten Batang ini.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren TPI Al Hidayah KH Abdul Manaf Syair dalam tausyiahnya berpesan kepada para siswa-siswi yang diwisuda untuk selalu bersikap baik dan betbakti kepada orang tua dan guru.
“Orang tua itu ada tiga. Orang tua yang melahirkan dan merawat kita, guru yang mengajari kita, dan mertua. Ketiganya wajib kita hormati,” jelas kiai yang juga menjabat sebagai Rais Syuriah PCNU Batang ini.
KH Manaf menambahkan, jika kita ingin sukses di dunia dan di akhirat, kuncinya adalah bersikap baik dan tidak durhaka pada orang tua kita.
Pewarta : Romli
Editor : M Asrofi