Limpung, NU Batang
Santri kelak ketika sudah pulang harus berikhtiyar untuk bermanfaat di masyarakat. Hal ini ditegaskan oleh Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Limpung, Gus H Moch Tolkhah Danial di acara Halal bi Halal dan Pelapasan Santri Asal Limpung (ISAL), (10/05/2022).
Gus Tolkhah juga menekankan santri untuk selalu taat aturan pesantren dan khidmat kepada para kiai dan NU.
“Saya berpesan kepada para santri untuk selalu berusaha menta’ati aturan pesantren, supaya mencari ilmunya berkah, dan kelak ketika sudah di rumah ikut berjuang di NU,” jelas Gus Tolkhah yang juga merupakan Wakil Pengasuh Pondok Pesantren TPI Al-Hidayah.
Acara yang digelar di Masjid Besar Limpung ini, dihadiri oleh santri-santri dari berbagai desa di Kecamatan Limpung.
Ketua Tanfidizyah MWC NU Limpung H Ali Sodikin dalam sambutannya mengatakan, bahwa menjadi santri itu harus percaya diri dan optimis.
“Santri itu bisa jadi apa pun. Jadi presiden bisa seperti Gus Dur. Wakil presiden juga bisa seperti Kiai Ma’ruf Amin. Jadi kalian jarus percaya diri dan optimis,” kata pria yang akrab dipanggil Pak Ali ini.
Camat Kecamatan Limpung, Haryono yang juga hadir berharap kelak santri Limpung ini bisa berkontribusi di masyarakat baik melalui jalur pemerintahan maupun kultural.
Acara Halal bi Halal ISAL ini ditutup dengan mauidhotul hasanah dan doa dari Mustasyar MWC NU Limpung KH Abdussyakur, dengan memberi motovasi para santri dan mengisahkan teladan para kiai.
Pewarta : Guz Zaim Ahya
Editor : Slamet Nurohim