Suatu sore di bawah pohon mangga, tiga orang sahabat sedang bersantai setelah main bola voli di lapangan desa. Mereka adalah Adit, Roni, dan Tyo.
Mereka bertiga sedang membicarakan kehebatan ayah masing-masing. “Ayahku insinyur, kerjanya di pabrik pesawat terbang. Dia bisa membuat pesawat terbang,” kata Adit mengawali.
“Ayahku juga insinyur. Kalau dia bisa membuat kapal laut, kerjanya di pabrik kapal,” timpal Tyo.
“Ayahku sih gak terlalu hebat. Tapi dia dapat memperbaiki sisa-sisa kebodohan ayah kalian,” seloroh Roni nyablak.
“Memangnya pekerjaan ayahmu apa, Ron?” tanya Adit.
“Penjual besi bekas,” jawab Roni.
Di tulis oleh Ahmad F ( Tulisan ini di ambil dari nu online untuk kebutuhan isi tulisan pembaruan website nubatang)