Banyuputih, NU Batang
Melanjutkan rangkaian Hari Lahir (Harlah) ke-37 Madrasah Aliyah Nahdlatul Ulama (MA NU) 01 Banyuputih Kabupaten Batang, melaksanakan istighosah dan do’a bersama yang dipimpin oleh KH Abdul Syakur di Auditorium Lantai 2 MA NU 01 Banyuputih, Rabu (1/6) pagi.
Istighosah dimulai pukul 09.30 WIB. Pada kesempatan itu, salah satu tokoh pendiri MA NU 01 Banyuputih H Ali Sodiqin, M.Pd.I menyempatkan hadir dalam acara puncak Harlah. Pada saat sambutan, ia menekankan pendekatan spiritual oleh pihak madrasah.
“Tantangan zaman sudah berbeda. Maka, alumni-alumni MA NU 01 Banyuputih harus mampu bersinergi dan bekerja sama dengan madrasah, khususnya dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), selain juga ada peran para guru. Madrasah harus punya lompatan-lompatan strategi pendidikan, menjual produk yang menarik agar selalu diminati oleh masyarakat dan tidak meninggalkan pendekatan spiritual, baik istighosah maupun wasilah yang lainnya,” kata Ali Sodiqin yang juga menjabat sebagai Ketua PC LP Ma’arif NU Batang.
“Sejarah berdirinya MA NU 01 Banyuputih tidak bisa dilepaskan dari peran para pendiri, para kiai NU Limpung, sebelum pemekaran Kecamatan Banyuputih 2012 silam. Alhamdulillah berkat para kiai, antara lain, KH Sya’ir bin Slamet, Kiai Munajat, Mbah Muridun, Kiai Zamahsari saat itu dan banyak orang tua lainnya yang tidak secara struktural di NU yang juga ikut berperan mendirikan madrasah ini kita dapat menikmati kelangsungan pendidikan hingga hari ini ,” papar pria yang juga menjabat Ketua MWC NU Limpung.
Hadir dalam acara itu, Kiai Abdul Latif, H Muhammad Asyrofi, M.Pd, Sutriono, M.Pd, KH. Mujar Abdullah, Ali Fathur, M.Sy, alumni MA NU 01 Banyuputih lintas angkatan, para guru dan staf karyawan.
Kontributor : Choirul Anam Zaenal
Editor : M Asrofi