Rabu, Desember 4, 2024
spot_img

Mbah Jazuli, Seorang Wali dari Kampung Cendono

NU Batang
Sejak munculnya perbincangan di masyarakat Limpung dan sekitarnya, pada era 80-an di sebuah kampung bernama Cendono Lor, Desa Tembok, terdapat seorang Wali Allah, banyak orang-orang tua membincangkan perihal tersebut. Entah asal muasal berita tersebut, namun kabar yang santer ini masih belum bisa dibuktikan kebenarannya.

Alhasil membuat gelisah kebanyakan orang warga setempat, terutama tokoh agama kampung Cendono. Yang mana pada tahun 90-an ada satu makam yang sangat keramat dan dijadikan tempat sesembahan yang menjurus pada kemusyrikan. KH Zaenal Arifin seorang tokoh agama kampung Cendono, yang baru saja pulang dari Pondok Pesantren asuhan Mbah Ma’sum di Lasem, Rembang berusaha membuktikan berita tersebut.

Dengan didampingi oleh beberapa orang dari Ta’mir Masjid Al-Ittihad dan Kepala Dusun Cendono Lor, Pak Zen sapaan akrabnya berinisiatif untuk sowan kepada Kiai yang ahli dalam bidang makam—Kiai Muhaiman Parakan, Temanggung. Yang pertama kali dimintai bantuan, terkait kebenaran adanya makam seorang Wali Allah ataukah di kampungnya.

Kiai Muhaiman menjawab;
“Pak Zen, ini benar adalah Wali Allah dan beliau harus dihormati dengan digelarkan haul“ kata beliau kepada KH Zainal Arifin beserta rombongan.

Usai sowan dari kediaman Kiai Muhaiman Parakan, untuk memastikan dan memantapkan dasar kabar tersebut, rombongan melanjutkan sowan kepada Maulana Habib Lutfi di Kota Pekalongan. Tidak berbeda dengan yang disampaikan KH Muhaimin, Habib Lutfi pun menegaskan kebenaran makam tersebut adalah makam seorang Wali Allah dan harus dijaga baik-baik. “Kalau makam ini dijaga dengan baik oleh masyarakat Cendono Lor, maka Insya Allah masyarakat akan menuai berkahnya” tegas Habib Lutfi saat itu.

Setelah mendapat kejelasan, pada tahun 1989, makam keramat (Mbah Jazuli) tersebut mulai dirapikan dan dijaga oleh pihak makam dan warga Desa. Sehingga pada tahun pertama, makam Mbah Jazuli mulai diadakan haul oleh internal masyarakat Cendono Lor.

Hingga saat ini, warga Cendono Lor rutin menggelar istighosah, tahlil bersama dan pengajian setiap malam Jum’at Kliwon di komplek pemakaman Mbah Jazuli Cendono Lor.

Letak makam Mbah Jazuli sendiri berada di sebelah utara pemakaman umum Dukuh Cendono Lor, RT/RW 001/001 Desa Tembok, Kec. Limpung, Batang.

Hingga saat ini, makam Mbah Jazuli masih berdiri kokoh, bahkan sudah mengalami beberapa renovasi makam. Dan yang terakhir pada tahun 2003, telah diketemukan kembali makam kedua, yaitu makam Mbah Kiai Sepikul dan pada tahun 2021 makam Mbah Muhammad Zen yang berdasarkan data letak makam Mbah Muhammad Zen tersebut belum diketemukan.

Kewalian Mbah Jazuli

Pada suatu hari, berkumpul tiga orang Kiai sepuh di kediaman (Al-Maghfurlah) Kiai Nawawi Plumbon, antara lain yang datang ialah Kiai Muhammad Yazan (Kalisalak), Kiai Nawawi (Plumbon) dan Kiai Zaenal Arifin (Cendono Lor).

Dalam pertemuan tersebut, sebenarnya tidak ada yang akan dibahas secara serius, melainkan hanya pertemuan antara orang tua dan anak muda saja yang membahas hal-hal kecil, khususnya perkembangan Nahdlatul Ulama Limpung saat itu.

Tetapi, secara tiba-tiba, Mbah Yazan nyelethuk “Pak Zen, di Cendono Lor ada Wali namanya Jazuli. Saya pernah menangi beliau ketika saya masih anak-anak dan beliau sudah sangat tua. Ketika Limpung mengalami kemarau panjang dan di kampung-kampung menggelar shalat istisqa’ (shalat minta hujan), salah satu orang yang dimintai bantuan adalah Mbah Jazuli. Namun belum sempat shalat istisqa’ digelar dan Mbah Jazuli baru datang, langit sudah mulai mendung dan hujan akan segera turun”.

Memang tidak secara tertulis beliau mengatakannya, mungkin hanya berdasarkan pada pengalaman saja, bukan dengan data. Tetapi paling tidak dengan adanya pernyataan dari para Kiai pendahulu, keberadaan dan kewalian Mbah Jazuli tidak diragukan lagi.

Ditambah penjelasan istikharah dari Al-Maghfurlah Kiai Muhaiman Parakan dan Maulana Habib Lutfi Pekalongan. Semakin memantapkan hati masyarakat Cendono Lor bahwa Mbah Jazuli benar-benar Wali Allah dan harus dijaga.

Alhamdulillah, sekarang masyarakat Cendono Lor sudah bisa merasakan manfaatnya sejak haul pertama diadakan pada tahun 1989 silam.

Dengan berdasarkan pada Ulama dan Kiai yang mengetahui bidangnya masing-masing, maka kita sebagai orang awam tidak akan terjebak ke dalam pemahaman sepihak saja, lebih-lebih kehati-hatian mengenai keberadaan makam Wali Allah.

Catatan ini didapatkan dari hasil wawancara kepada KH Zainal Arifin Dusun Cendono Lor, Desa Tembok, Kecamatan Limpung.

Penulis : Choirul Anam Zaenal
Editor : Hafidz

Muhammad Asrofi
Muhammad Asrofi
Manusia Biasa dari Kota Emping

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

2,100FansSuka
1,374PengikutMengikuti
128PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles