Bawang, NU Batang.
Bawang, (24/5)— Suasana haru dan khidmat mewarnai acara purnasiswa SMK Ma’arif NU Bawang yang digelar pada Sabtu pagi. Ratusan siswa kelas XII resmi dilepas dalam sebuah prosesi sakral yang menjadi momen bersejarah dalam perjalanan pendidikan mereka.
Acara yang berlangsung di aula utama sekolah tersebut dihadiri oleh orang tua siswa, dewan guru, tokoh masyarakat, serta para tamu undangan, termasuk Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Kecamatan Bawang, Kiai Abdul Haris Chamdan.
Dalam sambutannya, Kiai Abdul Haris memberikan pesan mendalam kepada para purnasiswa mengenai pentingnya menjaga akhlak dan adab, terutama dalam hal berbakti kepada kedua orang tua. Menurut beliau, keberhasilan seseorang tidak hanya ditentukan oleh kepandaian atau ijazah semata, tetapi sangat ditentukan oleh seberapa besar ia menghormati dan memuliakan orang tuanya.
“Anak-anakku sekalian, kelulusan ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang kalian menuju masa depan. Jangan pernah lupakan jasa orang tua yang telah membesarkan dan menyekolahkan kalian. Berbaktilah, karena ridha Allah tergantung pada ridha kedua orang tua,” tutur beliau dengan suara lantang namun penuh kelembutan.
Kiai Abdul Haris juga menekankan bahwa nilai-nilai keislaman yang diajarkan di sekolah dan di lingkungan NU harus menjadi pedoman hidup. Dalam kondisi apa pun, menurut beliau, karakter seorang pelajar NU harus mencerminkan sikap tawadhu’, santun, dan cinta terhadap ilmu serta ulama.
Sementara itu, Kepala SMK Ma’arif NU Bawang, Aris Wahidin S.Pd.I, dalam pidatonya mengucapkan terima kasih atas kepercayaan orang tua siswa yang telah memilih sekolah tersebut sebagai tempat menimba ilmu anak-anak mereka. Ia juga menyampaikan rasa bangga atas perjuangan para siswa yang telah melewati berbagai tantangan selama tiga tahun terakhir.
“Hari ini adalah bukti bahwa perjuangan kalian tidak sia-sia. Kami bangga melihat kalian tumbuh menjadi pribadi yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga matang secara spiritual dan emosional. Jadilah duta Ma’arif NU yang membanggakan di mana pun kalian berada,” ujar beliau.
Acara purnasiswa ini juga diisi dengan berbagai penampilan dari siswa-siswi kelas XII, termasuk persembahan puisi, musik islami, dan penayangan kilas balik perjalanan belajar mereka selama di sekolah. Momen paling menyentuh adalah saat para siswa memberikan bunga dan sungkem kepada orang tua mereka sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih. Tangis haru pun pecah di seluruh penjuru ruangan.
Sebagai penutup, dilakukan prosesi pemberian penghargaan kepada siswa berprestasi dalam bidang akademik, keagamaan, serta ekstrakurikuler. Para wali kelas kemudian memanggil satu per satu nama siswa untuk menerima kenang-kenangan dan ucapan perpisahan.
Purnasiswa tahun ini bukan hanya menjadi ajang perpisahan, tetapi juga momentum refleksi bahwa pendidikan bukan hanya soal ilmu, tetapi juga soal adab dan nilai-nilai kemanusiaan. Melalui kegiatan ini, SMK Ma’arif NU Bawang menegaskan komitmennya untuk tidak hanya mencetak lulusan yang kompeten, tetapi juga berakhlak mulia dan siap menjadi bagian dari generasi emas Indonesia.
Pewarta: Irfan