Selasa, Oktober 21, 2025
spot_imgspot_imgspot_imgspot_img

Ngaji Teras Bersama Gus Kautsar, Ketua PCNU Batang Tegaskan Komitmen Santri Jaga NKRI

Bawang – NU Batang

Ketua Tanfidziyah Pimpunan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang, Ahmad Munir Malik, S.Pd., M.Pd., menegaskan bahwa santri dan pesantren memiliki peran besar dalam menjaga keutuhan bangsa. Hal itu disampaikannya saat menghadiri Pengajian Peringatan Hari Santri Nasional 2025 bertajuk “Ngaji Teras” yang digelar oleh Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bawang, Sabtu malam (18/10/2025) di Alun-alun Bawang.

Acara tersebut menghadirkan penceramah kondang KH. Abdurrahman Al-Kautsar, atau biasa disapa dengan “Gus Kautsar”, pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri, Jawa Timur, yang dikenal dengan jamaah “Teras Gubuk”-nya. Kegiatan ini menjadi salah satu bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional 2025 MWCNU Bawang, yang digelar sejak 18 hingga 22 Oktober 2025.

Dalam sambutannya, Ahmad Munir Malik menyampaikan apresiasi tinggi kepada seluruh pengurus MWCNU di Kabupaten Batang, terutama panitia MWCNU Bawang yang telah sukses menggelar berbagai kegiatan bernuansa ke-NU-an dan ke-santrian.

“Saya menghaturkan terima kasih khususnya kepada pengurus MWCNU Kecamatan Bawang yang telah melaksanakan rangkaian Hari Santri Nasional tahun 2025 mulai malam hari ini sampai nanti tanggal 22 Oktober dengan jalan sehat. Dan juga berterima kasih kepada seluruh MWC se-Kabupaten Batang, dari 15 MWC Alhamdulillah semuanya turut melaksanakan rangkaian Hari Santri,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Munir menegaskan bahwa peringatan Hari Santri merupakan bentuk pengakuan negara terhadap peran besar pesantren, kyai, dan santri dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.

“Hari Santri Nasional yang kita rayakan sampai puncaknya nanti pada 22 Oktober adalah bagian dari pengakuan negara terhadap keberadaan pesantren, keberadaan para kyai dan santri yang telah berjuang ikut merebut kemerdekaan Indonesia. Negara sudah mengakui bahwa peran beliau-beliau sangat besar,” ujarnya.

Namun, di tengah suasana perayaan Hari Santri, Ahmad Munir juga menyayangkan adanya pihak-pihak yang melecehkan martabat kyai dan santri.

“Ironinya, di tengah kita akan merayakan Hari Santri yang merupakan penghargaan kepada para kyai dan santri, ada sekelompok orang yang telah menghina dan melecehkan kyai dan santri. Saya tidak bisa membayangkan seandainya yang dihina itu bukan para santri, mungkin gedung Trans 7 di Jakarta sudah dibakar. Tapi karena yang dihina ini para kyai dan santri yang merupakan benteng adab, etika, akhlak bagi bangsa Indonesia, meskipun sudah protes, mereka tetap melakukannya dengan cara yang beradab,” tuturnya.

Ia juga menegaskan dukungannya terhadap langkah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) yang telah menyampaikan protes keras atas kasus penghinaan tersebut.

“PBNU melalui Ketua Umumnya telah menyampaikan protes keras dan mengajak seluruh warga Nahdlatul Ulama serta para santri untuk memberikan pelajaran kepada Trans 7 yang telah jelas menghina kyai dan dunia pesantren. Para kyai dan santri konsisten menjaga NKRI. Karenanya, bila ada yang tidak senang dengan dunia pesantren, apalagi dengan NU, maka dia juga tidak senang dengan keutuhan Republik tercinta ini,” tegasnya.

Rangkaian Hari Santri Nasional 2025 di Kecamatan Bawang diisi dengan beragam kegiatan, mulai dari lomba banjari dan paduan suara santri, lomba antar-madrasah diniyah, lomba tingkat pesantren, hingga puncak upacara dan jalan sehat santri pada 22 Oktober.

Pewarta : Solekha

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

2,100FansSuka
1,374PengikutMengikuti
128PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles