Warungasem, NU Batang
Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional 2025, Pimpinan Ranting (PR) IPNU dan IPPNU Desa Sariglagah, Kecamatan Warungasem, menggelar berbagai kegiatan menarik seperti donor darah, lomba-lomba, pawai obor, hingga pengajian umum. Seluruh rangkaian acara berlangsung di TPQ As-Syifa, Desa Sariglagah, dengan suasana khidmat dan penuh semangat kebersamaan.
Kegiatan dimulai dengan donor darah yang bekerja sama dengan PMII Kabupaten Batang, dilanjutkan dengan berbagai perlombaan yang diikuti oleh masyarakat dan pelajar setempat. Meski sempat diguyur hujan, antusiasme peserta dan warga tetap tinggi. Acara berlanjut hingga malam hari dengan pawai obor dan pengajian umum.
Ketua IPNU Ranting Sariglagah menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Saya dan rekan-rekanita Sariglagah mengucapkan terima kasih kepada seluruh tamu undangan yang telah hadir. Terima kasih juga untuk panitia dan semua pihak yang telah bekerja keras sehingga acara ini berjalan lancar. Kami mohon maaf jika ada kekurangan dalam penyambutan atau pelayanan,” ujarnya.
Hadir pula Kepala Desa Sariglagah, Slamet Wihardi, yang memberikan apresiasi terhadap kegiatan ini.
“Saya sangat bangga atas terselenggaranya kegiatan ini karena dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Sariglagah untuk terus mengadakan kegiatan positif dan bermanfaat bagi masyarakat,” tutur Slamet dalam sambutannya.
Acara pengajian umum menghadirkan Ustadzah Siti Chumairotur Rofi’atur Rizqoh sebagai penceramah utama. Dalam tausiyahnya yang bertema “Apa Hakikat Santri”, beliau menjelaskan makna kata santri dari sudut pandang bahasa Arab.
“Hakikat santri tidak boleh dipahami secara sembarangan. Kata santri terdiri dari lima huruf, sin, nun, ta, ra, dan ya, yang masing-masing memiliki makna mendalam,” jelasnya. “Salah satu maknanya adalah santri harus menjadi pelopor kebaikan. Jika ingin menjadi penerus ulama, santri harus menempuh jalan yang benar melalui hablum minallah, memperbaiki hubungan dengan Allah,” tambahnya.
Rangkaian kegiatan ditutup dengan doa bersama, menciptakan suasana haru, khidmat, dan penuh kekeluargaan. Melalui kegiatan ini, semangat Hari Santri diharapkan dapat memperkuat nilai-nilai keislaman serta menumbuhkan rasa cinta tanah air di kalangan pelajar dan masyarakat Desa Sariglagah.
Pewarta: Athi Diana Nasikha



