Namanya Abdul Hafid. Ia adalah pemuda asal Madura. Usianya kisaran dua puluh tahun. Bulan Februari lalu mengikuti Diklatsar Banser di daerahnya. Kemarin (7/10/2020), lantaran digerakkan cinta yang sangat, ia jalan kaki dari Madura ke Pekalongan untuk bertemu Habib Luthfi bin Yahya.
Tiga belas hari adalah lama perjalanan yang harus ia tempuh. Terik matahari dan dinginnya angin malam tak mematahkan semangatnya. Rasa mahabbah (cinta) kepada Sang Habib sangat besar. Alih-alih tampak kelelahan, di tengah-tengah perjalanan wajahnya justru tambak berbinar-binar segar.
Perjalanannya mengundang simpati. Ketika sampai di jalan raya Bakalan, sekitar pukul 13.59 Wib, tampak ia dikawal Banser dari Tulis setelah sebelumnya transit di masjid daerah Tulis.
Ketua GP Ansor Tulis, sahabat Ikbar Maulana yang memimpin pengawalan lalu memasrahkan Abdul Hafid ke ketua Banser Kandeman, sahabat Waras dan ketua Ansor Kandeman, sahabat Subhi.
Abdul Hafid diistirahatkan di Pondok Pesantren Jurangan Jero dan disambut hangat oleh Abah Asrofi dalam aula yang sudah disediakan jamuan lengkap.
Abah asrofi berbincang banyak dengan sahabat Abdul Hafid. Kata beliau, dulu dirinya pernah seperti Abdul Hadi, berjalan kaki menjadi musafir.
“Harus tetap semangat dan kukuhkan niat jalan kaki sampai ke ndalem (rumah) Habib Luthfi, nanti ada keberkahan tersendiri” tutur Abah Asrofi.
Abdul Hamid sangat menikamti perjalanannya. Katanya, setiap daerah yang ia lewati ada pengawalan, dan itu merupakan kebanggaan tersendiri baginya sebagai anggota Banser. Bahkan setiap daerah yang ia singgahi memberikan cendera mata. Ketua GP Ansor Kandeman, misalnya, memberikan kaos Banser sebagai kenang-kenangan.
Setelah istirahat, makan dan bincang-bincang secukupnya, Abdul Hafid berpamitan sama Abah Asrofi.
Dengan jalan kaki, Abdul Hafid di kawal Ansor-Banser Kandeman sampai Alun-Alun Kota Batang dan pengawalannya diserahkan kepada Ketua PAC Batang, Sabahat Umam dan transit di Cave Nue Titik Kumpul. Setelah istirahat secukupnya, Abdul Hafid kembali melanjutkan perjalanan cintanya, menemui Sang Habib di Pekalongan.