Edit

BERANDA

Pimred Suara Merdeka Bocorkan 4 Tips Menggali Ide Tulisan kepada Santri Plumbon

Bagikan :

Limpung, NU Batang
Pimpinan Redaksi Suara Merdeka, Agus Toto Widyatmoko membocorkan empat tips atau cara dalam menggali ide tulisan kepada santri Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon, Limpung, Batang saat menjadi pemateri pada kegiatan Gerakan Santri Menulis (GSM) di SMK NU Al Syairiyah, Selasa (19/4).

Pengasuh Pondok TPI Al Hidayah Drs KH Sulton Sya’ir SQ mengatakan ada sekitar seratus santrinya yang mengikuti kegiatan GSM ini. Menurutnya menulis atau ilmu jurnalistik sudah ada sejak zaman nabi Nuh. Ilmu tersebut digunakan untuk menyampaikan informasi kepada umatnya.

“Dengan adanya kegiatan semacam ini santri akan dituntut untuk gemar menulis. Mudah-mudahan ilmu yang disampaikan oleh bapak-bapak dapat diserap,” kata Kiai Sulton.

Sebelum membagikan tipsnya, Agus Toto mengatakan menjadi seorang penulis atau jurnalis harus mengedepankan sikap skeptis. “Kita tidak langsung mempercayai suatu informasi dengan tergesa-gesa. Kita harus mengedepankan tabayyun. Sikap skeptis bagian dari jurnalis untuk mengecek sebuah kejadian atau persitiwa tersebut benar atau tidak,” kata pria yang akrab disapa Agus.

Empat tips dalam menggali ide tulisan yang ia berikan sebagai yaitu: pertama Membaca, kalau banyak membaca semakin banyak referensi kita, semakin banyak kosa kata kita saat menulis. Menurut Agus, membaca menjadi kunci untuk menjadi penulis yang baik. “Menulis itu perlu banyak membaca, membaca fiksi, novel. Paling tidak kita akan mendapatkan diksi dari membaca,” katanya.

Kedua Menonton Film, dengan menonton film dapat menambah insipirasi dalam menulis. Ketiga Kutipan Langsung yaitu dengan menemui narasumber secara langsung, kita dapat menulis apa yang dikatakan olehnya. Keempat Observasi, menurut Agus observasi ada yang ringan dan ada yang berat. Observasi yang ringan itu kita mengamati situasi lingkungan yang ada di sekitar menggunakan pancaindra, dari hasil pengamatan kemudian kita tulis.

“Kalian sudah dapat teorinya, sekarang tinggal dipraktikkan,” pungkas Agus.

Sementara itu, H Gus Zaimuddin Ahya’ juga memberikan motivasi kepada para peserta Gerakan Santri Menulis.

“Menulis itu tak selesai, proses menulis itu tidak akan selesai, namun bukan berarti menulis belum selesai. Maksudnya setelah selesai menulis ya menulis lagi,” katanya.

Tampak hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua Yayasan Al Syairiyah KH Agus Musyafak Sya’ir, Kepala Kemenag Batang H M Aqsho serta Asisten Kesra Wilopo mewakili Bupati Batang Wihaji.

Editor : Muhammad Asrofi