Rabu, Februari 12, 2025
spot_img

Mengenal 7 Istilah dalam Organisasi NU

NU Batang
Sebagai anggota, kader ataupun masyarakat non-struktural Nahdlatul Ulama (NU) kerap kali mendengar istilah-istilah tidak asing yang disampaikan oleh tokoh NU baik dalam pengajian atau forum. Dalam benak kepala kadang bertanya-tanya apa arti dari istilah-istilah yang diungkapkan itu. Nah, dengan membaca tulisan ini harapannya bisa meringankan beban pikiran panjenengan.

1. Mustasyar

Setiap organisasi kemasyarakatan selalu mempunyai lembaga penasihat. Lembaga itu di dalam NU dinamakan Mustasyar. Dalam pasal 14 ayat 2 Anggaran Dasar NU dijelasakan bahwa mustasyar adalah penasihat yang terdapat pada Pengurus Besar (PB), Pengurus Wilayah (PW), Pengurus Cabang (PC)/Pengurus Cabang Istimewa, Majelis Wakil Cabang (MWC) dan Pengurus Ranting (PR).

Mustasyar diisi oleh beberapa orang kiai sepuh yang diberi kewenangan untuk memberikan masukan dan nasihat-nasihat kepada pengurus NU saat diperlukan.

2. Syuriah

Dalam pasal 14 ayat 3 Anggaran Dasar NU dijelaskan bahwa syuriah adalah pimpinan tertinggi Nahdlatul Ulama. Jabatan di dalam pengurus harian syuriah untuk Pengurus Besar terdiri dari Rais ‘Aam, Wakil Rais ‘Aam, beberapa Rais, Katib ‘Aam, beberapa Katib dan A’wan.

Sedangkan untuk tingkat Wilayah, Cabang, Majelis Wakil Cabang dan Ranting adalah Rais, beberapa Wakil Rais, Katib, beberapa Wakil Katib dan beberapa A’wan.

Kemudian pada pasal 18 Anggaran Dasar NU menjelaskan bahwa syuriah bertugas dan berwenang membina dan mengawasi pelaksanaan keputusan-keputusan organisasi sesuai tingkatannya.

3. Rais Aam

Rais Aam merupakan jabatan tertinggi dalam struktur kepengurusan syuriah NU. Semasa kepemimpinan KH Hasyim Asy’ari, jabatan ini bernama Rais Akbar.

4. Katib

Katib adalah sebutan untuk pengurus syuriah yang menangani administrasi. Tidak jauh beda dengan jabatan sekretasris di jajaran tanfidziyah. Katib berasal dari Bahasa Arab yang artinya sekretaris atau penulis.

5. A’wan

A’wan merupakan sebutan untuk anggota Syuriah NU di semua jenjang kepengurusan. A’wan berasal dari Bahasa Arab yang artinya anggota.

6. Tanfidziyah

Tanfidziyah adalah pelaksana kebijakan syuriah atau pelaksana keputusan-keputusan organisasi NU. Sama seperti mustayasr dan syuriah. Tanfidziyah juga tersebar di seluruh tingkatan NU, dari Pengurus Besar hingga Pengurus Ranting.

7. Badan Otonom

Badan Otonom disingkat Banom, adalah perangkat organisasi yang berfungsi melaksanakan kebijakan yang berkaitan dengan kelompok masyarakat tertentu dan beranggotakan perorangan.

Banom mempunyai anggota, mempunyai pengurus dari pusat sampai ke daerah, mempunyai peraturan rumah tangga (PRT) sendiri dan juga mempunyai sistem permusywaratam organisasi sendiri, seperti kongres, mukernas, konferensi dan lain sebagainya.

Penulis : Muhammad Asrofi (diolah dari sumber buku Antalogi NU)

Muhammad Asrofi
Muhammad Asrofi
Manusia Biasa dari Kota Emping

Related Articles

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

MEDIA SOSIAL

2,100FansSuka
1,374PengikutMengikuti
128PelangganBerlangganan
- Advertisement -spot_img

Latest Articles