Bawang, NU Batang
Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) dan badan otonom (banom) NU Kecamatan Bawang mengadakan kegiatan pelantikan bersama di komplek Aswaja Center Bawang, Selasa (30/4/2024).
Acara tersebut dihadiri oleh pengurus MWC NU Bawang dari jajaran Syuriyah, Tanfidziyah dan Lembaga. Hadir pengurus Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU, PAC Fatayat NU, dan pengurus Pimpinan Ranting (PR) dan Pimpinan Anak Ranting (PAR) Muslimat NU se Kecamatan Bawang. Rais Syuriyah PCNU Batang terpilih KH Muhammad Lutfi, Ketua Tanfidziyah PCNU terpilih Ahmad Munir Malik, Muspika Kecamatan Bawang, dan Mustasyar MWC NU Kecamatan Bawang turut hadir.
Kiai Abdul Haris Hamdan menyampaikan pentingnya kesediaan pengurus untuk menjalankan program kerja, khususnya dalam program memuliakan umat persiapan program musyawarah kerja (musker) mendatang. Beliau juga menekankan kesetiaan Nahdlatul Ulama terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Semua pengurus harus siap menjalankan program kerja sesuai dengan kebutuhan di Abad kedua Nahdlatul Ulama yaitu memuliakan umat,” tutur Kiai Haris.
Muspika Kecamatan Bawang, Rini Diana Anggraeni dalam sambutannya mengapresiasi kinerja pengurus MWC NU dan Badan Otonomnya. Ia menyoroti jumlah anggota NU yang besar di Kecamatan Bawang, yang menjadi yang terbesar di Kabupaten Batang, dan percaya bahwa NU dapat menjaga keamanan dan kondusifitas serta mengawal program pembangunan di bidang fisik dan Sumber Daya Manusia di Kecamatan Bawang.
Ketua PCNU Kabupaten Batang terpilih, Ahmad Munir Malik menggaris bawahi peran Kecamatan Bawang sebagai barometer NU di Kabupaten Batang. Ia berkomitmen untuk mensukseskan program-program PCNU di masa depan dan mengadakan PCNU Awards sebagai tolak ukur kinerja MWC NU se-Kabupaten Batang. Selain itu, ia mengajak Muslimat dan Fatayat untuk membuat program langsung berinteraksi dengan masyarakat, seperti program parenting untuk anak-anak di bawah usia balita agar terhindar dari kecanduan gadget.
Dalam tausiyahnya, KH Muhammad Lutfi menegaskan pentingnya NU dalam mengikuti prinsip memelihara program terdahulu yang baik dan mengambil program baru yang lebih baik.
“al-muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah,” tuturnya.
Beliau juga mengingatkan pentingnya menjaga NKRI dan kemurnian ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah.
Pewarta: Kurniawan Santoso