Kandeman, NU Batang
Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Ujungnegoro kembali menyelenggarakan Gema Takbir Keliling pada tahun 2025. Acara ini melibatkan seluruh elemen masyarakat, pemerintah desa, serta tokoh masyarakat yang turut serta dalam memeriahkan perayaan malam takbiran 1446 Hijriah. Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, Gema Takbir kali ini mengusung konsep Pawai Oncor, yang memberikan nuansa tradisional sekaligus meriah bagi masyarakat.
Sejak pertama kali digelar pada tahun 2019, kegiatan ini telah menjadi tradisi tahunan yang rutin diselenggarakan oleh IPNU-IPPNU Desa Ujungnegoro. Pada tahun ini, antusiasme peserta sangat tinggi, dengan jumlah peserta diperkirakan melebihi 3.000 orang. Selain itu, dukungan dari berbagai pihak, termasuk para pengusaha desa, semakin memperkuat penyelenggaraan acara ini. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah sebagai bagian dari syiar dakwah yang dilakukan oleh Pelajar Nahdlatul Ulama, sekaligus sebagai upaya mempererat kebersamaan masyarakat, mengembangkan bakat seni, serta mendorong kreativitas dan inovasi di desa.
Kepala Desa Ujungnegoro, Absah Erviana, S.H., menekankan pentingnya menjaga tradisi Gema Takbir Keliling sebagai sarana mempererat hubungan sosial antarwarga. “Kegiatan gema takbir keliling ini harus menjadi tradisi yang harus selalu dilestarikan demi terciptanya masyarakat yang guyub rukun.” Keberhasilan acara ini tidak lepas dari sinergi antara perangkat desa, organisasi masyarakat, dan seluruh elemen masyarakat desa. Konsistensi IPNU dan IPPNU dalam menyelenggarakan kegiatan ini setiap tahun juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak.
Dalam pelaksanaannya, Gema Takbir Keliling juga dikemas dalam bentuk perlombaan. Penilaian dilakukan berdasarkan beberapa kriteria, yakni kesopanan, kekompakan, dan kreativitas. Untuk memastikan objektivitas, dewan juri dipilih dari luar Desa Ujungnegoro guna menghindari keberpihakan.
Kepala desa juga menegaskan bahwa masyarakat tidak perlu khawatir mengenai pendanaan. “Selagi kegiatan positif maka pihak pejabat desa akan mendukung dan saling memberikan solusi baik secara moril ataupun materil. Insyaallah baik takmir masjid, pengurus makam Syech Maulana Maghribi dan PRNU Desa Ujungnegoro akan selalu ikut andil dalam memeriahkan kegiatan,” ungkapnya. Hal ini menunjukkan betapa besarnya kepedulian masyarakat terhadap keberlanjutan tradisi yang sarat akan nilai keislaman dan kebersamaan ini.
Ketua Takmir Masjid Jami’ Nurul Huda Desa Ujungnegoro menyampaikan apresiasi kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras dalam menyelenggarakan acara ini sejak 2019 hingga sekarang. “Kami sebagai orang tua sangat bahagia melihat generasi-generasi yang penuh semangat,” imbuhnya. Ia merasa bangga melihat generasi muda yang penuh semangat dalam menjaga tradisi keislaman dan kebudayaan desa.
Ketua Pelaksana Gema Takbir Keliling 2025, Irfan Ardianto, turut menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh masyarakat Desa Ujungnegoro atas partisipasi dan dukungannya. Ia menekankan bahwa acara ini adalah bukti nyata dari semangat dakwah Islamiyah yang dikemas dengan sentuhan seni dan budaya lokal.
“Kami selaku panitia penyelenggara sudah diberikan amanah kepercayaan masyarakat untuk melaksanakan kegiatan ini. Maka, akan kami evaluasi dari tahun ke tahun supaya kegiatan berjalan lebih maksimal,” ucap Irfan Ardianto.
Acara Gema Takbir Keliling 2025 turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Masyayikh Desa Ujungnegoro, perangkat desa, Ranting NU, BANOM NU, pengurus makam Syekh Maulana Maghribi, PR IPNU-IPPNU se-Desa Ujungnegoro, Babinsa, serta jamaah mushola dari berbagai penjuru desa. Kebersamaan dan semangat yang tercipta dalam acara ini diharapkan dapat terus berlanjut, menjadikan Desa Ujungnegoro sebagai contoh desa yang harmonis dan penuh inovasi dalam melestarikan tradisi Islami.
Kontributor: Andy Vidi Setiawan