Bawang, nubatang.or.id || Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Desa Bawang mengadakan kegiatan rutin selapanan. Acara yang dihadiri oleh puluhan kader muda IPNU, IPPNU, Fatayat dan para pembina terlihat antusias dan semangat dalam mengikutinya, Ahad (19/09).
Kegiatan ini rutin diselenggarakan di musala dan masjid wilayah Desa Bawang. Namun kali ini kegiatan diselenggarakan di Pondok Pesantren (PP) Roudlotul Tholibin Rt.18 Desa Bawang.
Acara ini berjalan khidmat saat membaca tahlil dan berdoa untuk para ulama dan pejuang bangsa. Semangat nasionalis juga tercermin dengan dilantunkannya lagu kebangsaan Indonesia raya, Mars IPNU, Mars IPPNU, dan Mars Shubanul Wathon. Acara ini juga dimeriahkan oleh grup rebana Al-Qabidh Desa Bawang.
“Semoga di kepengurusan ini semoga tidak terhalang oleh pandemi seperti sebelumnya yang semua kegiatan terhambat karena adanya pandemi yang sedang melanda negara ini,” ujar Neman Rosyadi, pembina PR IPNU Desa Bawang.
Menurut Rosyadi, mengajak anak-anak yang belum masuk IPNU dan IPPNU itu penting karena untuk pengkaderan di organisasi.
“Pengkaderan sangatlah penting untuk saat ini, karena untuk memberikan inovasi dan mengajak anak-anak yang di Musala nya belum ada anak IPNU IPPNU,” lanjutnya.
Dalam ceramahnya, Kiai Maftukhin Toha menyampaikan tidak hanya di IPNU dan IPPNU saja yang kegiatannya sementara berhenti karena adanya pandemi. Beliau juga sedikit menyinggung tentang kegiatan selapanan ini karena memang sebaiknya dimanapun acara selapanan paling tidak ada mauidhotul khasanahnya karena sangat penting. Meskipun hanya sekedar saja.
“Satu hal yang paling penting itu mengaji, sebab tidak ada seseorang yang mendapat anugerah Allah SWT kepada seseorang yang melebihi kenabian,” ujar Kiai Maftukhin.
“Saat kegiatan sesederhana apapun itu, diakui atau tidak diakui yang pasti harus ada mengaji (harus didasari dengan ilmu/mengaji),” pungkasnya.
Pewarta : Ida Suryaningsih
Editor: Muhammad Asrofi