Limpung, NU Batang
Menyambut akhirussanah pesantren yang tinggal satu bulan, Pondok Pesantren TPI Al Hidayah Plumbon Limpung Batang menggelar acara Musyawarah Kubro yang diikuti oleh perwakilan santri mulai dari kelas Tiga Wustha sampai Tiga Ulya (Sabtu, 19/02/2022).
Musyawarah Kubro merupakan kegiatan aktualisasi santri dalam upaya merespon persoalan aktual di masyarakat perspektif kitab kuning. Musyawarah Kubro bisa pula disebut Bahtsul Masail.
Dalam sambutannya, Kepala Madrasah Pondok Pesantren TPI Al Hidayah, Gus H. Zaimuddin Ahya menghimbau para santri yang menjadi peserta supaya bermusyawarah dengan riang gembira tapi serius.
“Bermusyawarahlah dengan gembira tapi serius. Manfaatkan musyawarah ini sebagai media pembelajaran kita untuk menyampaikan pendapat dan berargumentasi,” kata pria yang akrab dipanggil Gus Zaim.
Dalam rangka memberi motovasi, Gus Zaim mengisahkan kisah Syaikh Man’us al-Magrobi. Kata Gus Zaim, suatu ketika dalam sebuah forum ilmiah yang dihadiri pimpinan ulama dari mazhab empat terjadi perdebatan ilmiah. Syaikh Man’us tak setuju pendapat Imam Syafi’i. Di tengah perdebatan ilmiah itu, Hamdan yang waktu itu masih kecil turut angkat bicara mendukung pendapat Imam Syafi’i. Orang-orang yang hadir awalnya mencegahnya Hamdan, tapi Syaikh Man’us justru mempersilahkan Hamdan untuk berbicara.
“Biarkan dia bicara, tak ada permusuhan antara kita dan kebenaran, walaupun kebenaran itu datang dari anak kecil, ” kata Gus Zaim menyadur ungkapan Syaikh Man’us.
Gus Zaim menambahkan, bahwa dari kisah itu kita bisa ambil pelajaran, bahwa dalam forum Musyawarah Kubro ini, kita sama.
“Kelas yang yang tingkatnya lebih bawah, boleh menyanggah kelas yang tingkatnya lebih tinggi. Kelas Tiga Wustha boleh menyanggal kelas Dua Ulya,” terang Gus Zaim.
Senada, Pengasuh Pondok Pesantren Gus H Muhammad Tolkhah Danial, dalam sambutannya, juga memberi semangat kepada para peserta Musyawarah Kubro.
“Kalian yang yang kelasnya lebih bawah tidak usah minder dengan kelas yang lebih tinggi. Jangan minder dalam berargumen,” tegas Gus Tolkhah.
Gus Tolkhah berharap acara Musyawarah Kubro ini bisa terus lestari.
“Ini kegiatan yang bagus, harus dilestarikan dan ditingkatkan, sebagai ikhtiar pembelajaran santri sebelum berkiprah di masyarakat,” pungkas Gus Tolkhah.
Pewarta: Kru LPS Al-Fikroh
Editor : Muhammad Asrofi