Subah, NU Batang.
Bekerja sama dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Semarang Jawa Tengah, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Batang Adakan Pelatihan Pembuatan Minuman Herbal untuk Ibu-ibu di Desa Kemiri Barat, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang.
Pelatihan dilaksanakan di MA Darussalam Kemiri Barat dan diikuti oleh 16 peserta yang berasal dari perwakilan Fatayat dan Muslimat Desa Kemiri Barat Kecamatan Subah. Pelatihan ini dijadwalkan sejak 25 Oktober 2024 sampai dengan 16 November 2024 mendatang.
Kiai Ahmad Munir Malik, Ketua PCNU Batang menjelaskan bahwa diadakannya pelatihan minuman herbal di desa Kemiri Barat dilatarbelakangi karena posisi strategis Kemiri Barat menjadi ring satu Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB) untuk pengembangan potensi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) warga. Selain itu, Pemerintahan Desa melalui Kepala Desa sangat mendukung agenda pemberdayaan Ranting NU melalui kader-kader Badan Otonom (Banom) NU yang ada.
Selain di Kemiri Barat, Kiai Munir mengatakan bahwa sebelumnya PCNU juga telah mengadakan Pelatihan Olah Sampah yang diselenggarakan di Desa Jlamprang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang. Menurutnya, Pelatihan seperti ini merupakan bagian dari Piloting Program Pemberdayaan Ranting yang sedang digencarkan oleh PCNU Batang.
Pria yang juga menjabat sebagai Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD-Pontren) Kementrian Agama Kabupaten Batang itu juga berharap, setelah selesai pelatihan nanti, dapat ditindaklanjuti dengan agenda-agenda pemberdayaan dan pengembangan ekonomi lokal di berbagai sektor potensi desa lainnya sesuai dengan yang ada di ranting setempat. Selain itu, agenda Pemberdayaan Ranting NU ini dapat berjalan di semua ranting yang ada, sesuai potensi lokal masing-masing.
“Meskipun butuh waktu, saya yakin agenda Pemberdayaan akan dapat terwujud dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh dan komitmen kuat para pengurus NU dan Banom di semua tingkatan di Kabupaten Batang”, tegas Kiai Munir.
Pelatihan dan program pemberdayaan warga memiliki tujuan jangka panjang agar semua NU Ranting beserta semua Banomnya benar-benar menjalankan agenda jam’iyah memuliakan umat, sebagaimana program-program yang telah diputuskan melalui Forum-forum permusyawaratan seperti Konfercab, Muskercab, Konferwacab, Muswacab, Musran, maupun permusyawaratan Banom seperti Konfercab, Konferancab dan Rapat Anggota Banom yang ada.
Pelatihan yang diberi nama Tailor Made Training oleh BBPVP Semarang ini berisi tentang pemberian edukasi dan ketrampilan kepada peserta dalam memanfaatkan rempah-rempah lokal menjadi minuman herbal yang berkhasiat dan bernilai jual tinggi, acara terbagi menjadi dua sesi.
Sesi yang pertama adalah pemaparan materi pembuatan minuman herbal yang disampaikan oleh Ibu Ana Mustafidha selaku Instruktur, sekaligus Produsen minuman herbal. Setelah peserta dirasa sudah cukup paham, para peserta masuk ke dalam sesi kedua, yaitu praktik pembuatan minuman herbal. Dimulai praktik pemilahan rempah-rempah yang segar, penghalusan rempah-rempah, proses ekstrak dengan gula, hingga tahap akhir pengemasan.
Pada saat sesi kedua, para peserta terlihat sangat antusias dalam mencoba memproduksi minuman herbal. Ibu Winarsih salah satu peserta pelatihan mengatakan, selain dapat bersilaturahmi dengan sesamanya, ia juga mendapat ilmu yang bermanfaat.
“Saya sangat senang mengikuti kegiatan pelatihan minuman herbal. Selain dapat berkumpul dan bersilahturahmi dengan sesama Ibu-ibu, dari kegiatan ini saya jadi mengerti terkait proses pembuatan minuman herbal yang praktis dan mudah”, tutur anggota Muslimat NU Ranting Desa Kemiri Barat tersebut.
Ibu Ana salah satu peserta pelatihan juga mengatakan selama mengikuti Program Pelatihan ini, ia mendapat wawasan baru dan ide peluang usaha yang mudah dan praktis dibidang minuman herbal,
“Minuman herbal serbuk dalam kemasan dapat menjadi satu alternatif produk yang praktis dan efisien karena mudah cara membuatnya, sehingga hal ini dapat menjadi peluang usaha rumahan dan dapat dipasarkan secara online” tutur Ibu Ana anggota Fatayat NU Desa Kemiri Barat.
Para peserta pelatihan 23 hari tersebut juga berharap lebih banyak lagi program pelatihan yang serupa yang dapat melatih skill khususnya Ibu-ibu di Desa Kemiri Barat
“Semoga ke depan ada kegiatan follow up dan dapat menjadi penghasilan tambahan untuk para Ibu-ibu di Desa Kemiri Barat” harap Ummul, salah satu peserta pelatihan.
Pewarta : Hikmah LitaÂ