Gringsing, NU Batang.
Pesantren sebagai sub kultur memiliki peran penting di Indonesia. Pertama, pesantren menjadi tempat untuk mendalami ilmu agama. Kedua menjadi pilar dakwah Islam. Dan ketiga memiliki tugas pemberdayaan masyarakat.
“Ujungnya pesantren memiliki fungsi vital bagi penjagaan agama, negara dan bangsa”, demikian disampaikan Gus Miftah, Ketua RMI PCNU Kab. Batang dalam lanjutan visitasi di Ponpes Ponpes Muslichul Anam Gringsing, Selasa, 20 Mei 2025.
Pagi hari, tim visitasi PCNU, RMI PCNU, MWC NU Gringsing bersilaturahim di Ponpes Tahfidzil Qur’an An Nur Surodadi. Ikut serta dalam Tim Visitasi Wakabid dan Wasekbid P3SDM PCNU, Ketua, Bendahara dan Sekretaris RMI PCNU Batang. Dari unsur MWC NU Gringsing ikut serta Waka MWC, Ketua RMI MWC dan Ranting NU Gringsing.
Ponpes Tahfidzil Qur’an An Nur Surodadi berdiri tahun 2020. Sedang Ponpes Muslichul Anam Gringsing berdiri sejak 2009. Keduanya mengkhususkan pada pembelajaran Al Qur’an, meskipun ada juga pengkajian kitab-kitab nahwu, fiqh dan akhlak.
Saiful Huda Shodiq, Wakabid PPPSDM PCNU Batang menyampaikan bahwa visitasi yang dilaksanakan oleh tim dikarenakan ada surat permohonan rekomendasi dari ponpes terkait Ijin Operasional Pesantren (Ijop). “Tetapi kehadiran tim utamanya diniati sebagai silaturahmi agar hubungan antara PCNU, MWC, RMI dan Ranting NU semakin kuat”, papar Saiful.
Sementara Kiai Nur Kholis, Pengasuh Ponpes Tahfidzil Qur’an An Nur Surodadi menambahkan bahwa silaturahmi akan membuat kita panjang umur. “Artinya, kita bisa sharing perkembangan jaman sekaligus mengasah gagasan atas misi kita sebagai orang pesantren”, ungkap Kiai Nur Kholis.