Batang, NU Batang
Sekretaris Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama’ Kabupaten Batang, Bapak Ahmad Munir Malik menegaskan bahwa Pelajar Nahdlatul Ulama’ harus kritis dengan keadan sekitar, sebagai gambaran sikap kader dalam menganalisis, mengevaluasi, dan mengklasifikasikan juga peduli dalam organisasi.
Disampaikan pada acara Pembukan Konfrensi Cabang (KONFERCAB) ke XVIII Pimpinan Cabang (PC) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama’ (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama’ (IPPNU) Kabupaten Batang di Pondok Pesantren Jlamprang, Kecamatan Bawang, Kabupaten Batang, Ahad (27/03).
Menurut Bapak Malik, kritis dengan keadan sekitar adalah perintah Allah Ta’ala, kita semua di tegaskan untuk ‘iqro’ yang berarti bacalah, kemudian dipelajari dan diungkapkan.
“Apabila para pelajar NU ini kritis dan dinamis, sebagai orang tua saya bangga, jadi nanti apabila dalam proses ruang internal Konfrensi sedikit panas dengan gagasan wajar saja,” ungkapnya.
Ia yakin bahwa sekritis dan sepanas-panasnya proses konfrensi nantinya, kader IPNU & IPPNU tidak akan melampui adab yang di gariskan para kiai NU. Dan apabila tidak ada yang krtitis berarti gagal dalam proses kaderisai melahirkan Re-Generasi pelajar NU Batang.
“Karena marah dalam berorganisi itu bagus, karena marah adalah bentuk kepedulian, apabila kader tidak marah berarti tidak ada perasaan, tidak ada kepudulian dan tidak ada perhatian terhadap organisai,” tutur Bapak malik.
Selain itu, dirinya juga mengapreasi salah satu Naskah Puisi yang dibacakan dari Buku antologi Puisi ‘Seikat Bara’ semalam usai dilauncingkan, puisi tentang sebuah proyek-proyek pembangun di Kabupaten Batang.
“Seperti yang kita ketahui, Kabupaten Batang menjadi pusat perhatian dunia, kita musti bangga, akan tetapi dampak yang akan merusak beberapa tahun kedepan ada didepan mata, jelasnya”
Disilah kritis pemuda NU nanti dalam mengawal menuntut keadilan mengadapi kawasan industry, pembangun harus di dukung, karena pembangunan adalah bentuk keniscayaan.
“Akan tetapi sebagai warga Kabupaten Batang jangan hanya menikmati polusinya saja, sedangkan hasilnya di bawa dan dinikmati cukong-cukong luar dari mana mana,” tegasnya.
Terakhir, dirinya berharap para pengurus pelajar NU Kabupaten Batang nantinya setelah usai kepengurusan di IPNU & IPPNU untuk terus melanjutkan berkhidmah di Badan Otonom (BANOM) NU atau mengisi ruang- ruang Lembaga NU sesuai bidangnya masing-masing.
Pewarta : Rokhman Jaya
Editor : Intan Khumairo